Ketahanan pangan akan tetap
menjadi fokus perhatian kebijakan pemerintah, mengingat kebutuhan akan pangan
yang semakin tinggi seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk negara kita. Apalagi
harga pangan dunia yang cenderung berfluktuasi, maka berbagai kebijakan,
program, dan investasi akan banyak diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan.
Namun dari hasil evaluasi terhadap pengembangan tanaman pangan khususnya
tanaman padi yang telah dilaksanakan selama ini, masih dijumpai banyak
persoalan mendasar yang harus dipecahkan dan memerlukan penanganan yang cermat
dan tepat.
Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang dan pupuk
petroganik, serta untuk mengetahui paket teknologi terbaik dari paket teknologi
yang dikaji terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi.
Pengkajian dilaksanakan di Subak Delod Sema Desa
Sading, Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) sederhana. Terdapat 5 (lima) perlakuan dan masing-masing perlakuan
diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Varietas tanaman padi yang digunakan adalah Impari 30.
Hasil pengkajian ini menunjukkan bahwa secara analisis
statistik paket teknologi pemupukan organik yang diteliti berpengaruh tidak nyata (P > 0,05) terhadap
tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun, jumlah anakan produktif per rumpun,
jumlah gabah hampa per malai, dan bobot 1000 butir gabah kering panen. Namun berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap jumlah gabah
berisi per malai, jumlah gabah total per malai, hasil gabah kering panen dan
bobot gabah total per rumpun. Hasil ubinan gabah kering panen (3 m x 3 m),
berat gabah kering panen per rumpun dan hasil gabah kering panen per hektar
meningkat secara nyata sebesar 49,94 % terjadi pada Perlakuan P2, sedangkan pada
Perlakuan P1 meningkat secara nyata sebesar 39,04 %. Demikian pula pada
Perlakuan K2 dapat meningkatkan hasil secara nyata sebesar 36,97 % dan Perlakuan
K1 meningkatkan hasil secara nyata sebesar 33,17 % dibanding Perlakuan C. Meningkatnya hasil gabah kering panen
secara nyata pada Perlakuan P1, P2, K1 dan K2 disebabkan karena masing-masing
ditunjang dengan meningkatnya secara nyata jumlah gabah berisi per malai dan
jumlah gabah total per malai.
Penggunaan pupuk petroganik seyogyanya tetap dianjurkan
dalam penggunaan komponen paket teknologi karena selain lebih mudah cara
mengaplikasikannya juga mudah didapat sesuai kebutuhan serta mudah dalam
pengangkutan. Penggunaan 1.000
kg Petroganik + 150 kg Urea + 150 kg NPK Phonska per hektar pada tanaman padi
metoda SRI ini dapat dianjurkan sebagai paket teknologi untuk meningkatkan
produktivitas padi.