Jumat, 08 April 2016

ANALISIS BEBERAPA PAKET TEKNOLOGI PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI METODA SRI (System of Rice Intensification) DI KABUPATEN BADUNG





Ketahanan pangan akan tetap menjadi fokus perhatian kebijakan pemerintah, mengingat kebutuhan akan pangan yang semakin tinggi seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk negara kita. Apalagi harga pangan dunia yang cenderung berfluktuasi, maka berbagai kebijakan, program, dan investasi akan banyak diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan. Namun dari hasil evaluasi terhadap pengembangan tanaman pangan khususnya tanaman padi yang telah dilaksanakan selama ini, masih dijumpai banyak persoalan mendasar yang harus dipecahkan dan memerlukan penanganan yang cermat dan tepat.
Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang dan pupuk petroganik, serta untuk mengetahui paket teknologi terbaik dari paket teknologi yang dikaji terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi.
Pengkajian dilaksanakan di Subak Delod Sema Desa Sading, Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana. Terdapat 5 (lima) perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Varietas tanaman padi yang digunakan adalah Impari 30.
Hasil pengkajian ini menunjukkan bahwa secara analisis statistik paket teknologi pemupukan organik yang diteliti berpengaruh tidak nyata (P > 0,05) terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun, jumlah anakan produktif per rumpun, jumlah gabah hampa per malai, dan bobot 1000 butir gabah kering panen. Namun berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap jumlah gabah berisi per malai, jumlah gabah total per malai, hasil gabah kering panen dan bobot gabah total per rumpun. Hasil ubinan gabah kering panen (3 m x 3 m), berat gabah kering panen per rumpun dan hasil gabah kering panen per hektar meningkat secara nyata sebesar 49,94 % terjadi pada Perlakuan P2, sedangkan pada Perlakuan P1 meningkat secara nyata sebesar 39,04 %. Demikian pula pada Perlakuan K2 dapat meningkatkan hasil secara nyata sebesar 36,97 % dan Perlakuan K1 meningkatkan hasil secara nyata sebesar 33,17 % dibanding Perlakuan C. Meningkatnya hasil gabah kering panen secara nyata pada Perlakuan P1, P2, K1 dan K2 disebabkan karena masing-masing ditunjang dengan meningkatnya secara nyata jumlah gabah berisi per malai dan jumlah gabah total per malai.
Penggunaan pupuk petroganik seyogyanya tetap dianjurkan dalam penggunaan komponen paket teknologi karena selain lebih mudah cara mengaplikasikannya juga mudah didapat sesuai kebutuhan serta mudah dalam pengangkutan. Penggunaan 1.000 kg Petroganik + 150 kg Urea + 150 kg NPK Phonska per hektar pada tanaman padi metoda SRI ini dapat dianjurkan sebagai paket teknologi untuk meningkatkan produktivitas padi.