Sabtu, 19 Agustus 2017

PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK HAYATI TERHADAP HASIL PADI PADA SISTEM JAJAR LEGOWO 2:1




Kebutuhan pangan penduduk Indonesia akan terus meningkat dari waktu ke waktu sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk, apalagi kepemilikan lahan pertanian yang semakin sempit (landless). Sementara itu peningkatan produksi padi/gabah juga dihadapkan pada beberapa kendala antara lain perubahan iklim dan bioenergi. Peningkatan produksi gabah melalui kegiatan perluasan areal tanam sulit dilakukan akan tetapi terus diupayakan melalui perbaikan teknologi.

Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi teknologi penggunaan pupuk hayati cair Fertiplus dan Pomi sebagai penerapan teknologi ramah lingkungan dan spesifik kepada petani kaitannya terhadap hasil tanaman padi, untuk mengetahui paket teknologi terbaik dari paket teknologi yang dikaji serta mengetahui efisiensi penggunaan pupuk hayati yang diuji pada cara tanam jajar legowo 2:1.
Pengkajian dilaksanakan di Subak Kelepekan Desa Tumbakbayuh, Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana. Terdapat 3 (tiga) perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 (lima) kali. Varietas tanaman padi yang digunakan adalah Impari 30-Ciherang. Adapun perlakuan tersebut adalah A = Pupuk Organik Cair Fertiplus, B = Pupuk Organik Cair Pomi, dan C = Tanpa Pupuk Organik Cair.


Hasil pengkajian menunjukkan bahwa secara analisis statistik penggunaan organik hayati yang diteliti berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap hasil gabah kering panen. Penggunaan pupuk organik hayati Pomi dapat meningkatkan hasil gabah kering panen sangat nyata dengan rata-rata berat gabah kering panen ubinan sebesar 5,242 Kg/6,00 m2 atau hasil gabah kering panen per hektar sebesar 8,737 ton. Penggunaan pupuk organik hayati Pomi tersebut dapat meningkatkan hasil sebesar 46,57% dibandingkan tanpa penggunaan pupuk organik hayati. Dari analisis usahatani dapat dikatakan bahwa penggunaan pupuk organik hayati Pomi sebagai tambahan investasi pada usahatani padi sawah jajar legowo 2:1 lebih baik dan efisien dari pada penggunaan pupuk organik hayati Fertiplus dan tanpa penggunaan pupuk organik hayati.


Oleh karena penggunaan pupuk organik hayati baik Fertiplus maupun Pomi cenderung lebih baik dan lebih efisien kaitannya terhadap peningkatan hasil gabah kering panen, maka penggunaan pupuk organik hayati seyogyanya tetap dianjurkan dalam komponen paket teknologi padi karena selain lebih mudah cara mengaplikasikannya juga mudah didapat sesuai kebutuhan serta mudah dalam pengangkutan. Penggunaan pupuk organik hayati Pomi sebagai tambahan investasi pada tanaman padi sawah jajar legowo 2:1 dapat dianjurkan sebagai paket teknologi untuk meningkatkan produktivitas padi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar