Jumat, 02 Oktober 2009

Keunggulan Komparatif dan Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Komoditas Kedelai di Kabupaten Badung

ABSTRAK

by : Jarek Putradi


Pengembangan usahatani kedelai saat ini sedang dihadapkan pada persaingan pasar yang semakin terbuka akibat perkembangan globalisasi ekonomi dunia. Sebagai implikasinya, maka pengembangan komoditas kedelai sebaiknya dikonsentrasikan pada daerah-daerah yang memiliki keunggulan komparatif untuk usahatani tersebut.



Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keunggulan komparatif komoditas kedelai dilihat dari domestic resource cost (DRC), menganalisis kebijakan pemerintah berkenaan dengan proteksi kepada produsen komoditas kedelai ditinjau dari effective protection coefficient (EPC), dan menganalisis kepekaan domestic resource cost dan effective protection coefficient terhadap kemungkinan adanya perubahan kondisi yang akan terjadi dalam jangka pendek.



Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Mengwi dan Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Pengambilan sampel ditentukan secara purposive sampling. Responden yang dipilih sebanyak 40 orang petani yang biasa melaksanakan usahatani kedelai dengan penanaman secara tugal dan sebar (mostly doing) di lokasi tersebut (modus). Analisis data dilakukan dengan menggunakan matriks analisis kebijakan (Policy Analysis Matrix=PAM)



Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas kedelai baik ditanam secara tugal maupun sebar di Kabupaten Badung memiliki keunggulan komparatif, nilai domestic resource cost (DRC) lebih kecil dari 1, masing-masing sebesar 0,84 dan 0,86. Rasio ini menandakan faktor domestik digunakan secara efisien. Dampak kebijakan pemerintah berkenaan dengan proteksi kepada produsen ditinjau dari effective protection coefficient (EPC) menunjukkan bahwa nilai EPC usahatani kedelai tersebut memberi nilai lebih besar dari satu, yaitu 1,10. Nilai ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, baik petani maupun sistem komoditas di Kabupaten Badung diproteksi sebesar 10 %. Adanya kebijakan terhadap output dan input secara keseluruhan menguntungkan petani dan sistem komoditas, karena nilai tambah dalam nilai finansial lebih besar dari nilai tambah dalam nilai sosial. Nilai DRC dan EPC peka terhadap perubahan harga output dalam nilai finansial, penurunan tarif impor kedelai, kenaikan biaya transportasi, penurunan produksi, dan nilai tukar.



Adanya keunggulan komparatif yang cukup baik, sehingga komoditas kedelai seyogyanya tetap dilaksanakan sebagai kegiatan ekonomi yang layak untuk dikembangkan. Keberhasilan pengembangan dapat ditunjang dengan beberapa kebijakan dilaksanakan secara terpadu antara lain: (a) meminimumkan biaya input tradabel; (b) melakukan regulasi impor, distribusi benih dan pupuk, tarif impor pestisida serta pajak distribusi lokal; dan (c) mempertahankan kebijakan subsidi terhadap output dalam nilai finansial, meningkatkan efisiensi pemasaran, dan meningkatkan produktivitas kedelai.


Kata Kunci: Keunggulan Komparatif, Kebijakan Pemerintah dan Kedelai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar