Rabu, 21 Agustus 2019

PROSPEK DAN INVESTASI SEMANGKA DI KABUPATEN BADUNG


Karakteristik Komoditas
Tanaman semangka (Citrullus vulgaris SHRAD) termasuk kedalam famili Cucurbitaceae banyak diusahakan secara komersial di Daerah Bali, dan diminati oleh masyarakat karena rasa buahnya yang segar dan manis. Buah semangka memiliki kandungan air yang banyak, hampir 90% buahnya terdiri atas air. Pada umumnya tanaman semangka diusahakan di dataran rendah karena mendapatkan cukup sinar matahari. Dalam membudidayakan semangka diperlukan perawatan yang khusus dan ketekunan. Pada dasarnya ada dua jenis semangka yang dibudidayakan, ada yang berbentuk bulat dan lonjong dengan variasi warna daging buahnya berwarna merah atau berwarna kuning. Ada yang berbiji dan ada pula yang tidak berbiji dengan warna kulit buah beraneka mulai dari hijau solid hingga hijau muda loreng. Saat ini petani lebih banyak membudidayakan jenis semangka yang tidak berbiji, karena lebih disukai dan nilai jualnya lebih tinggi. Buah semangka yang sudah tua mempunyai kandungan Vitamin A cukup tinggi dan sedikit Vitamin B dan C.
Semangka tanpa biji atau semangka non biji sebenarnya memiliki sifat yang mirip dengan semangka berbiji, hanya saja verietas semangka tanpa biji telah diolah sedemikian rupa agar semangka yang dihasilkan tidak memiliki biji. Tujuan penciptaan semangka non biji ini yaitu untuk memudahkan saat mengkonsumsinya, untuk membedakan semangka tanpa biji dan semangka berbiji sangat mudah, jika dilihat secara fisik semangka tanpa biji memiliki kulit dan corak yang lebih gelap dibandingkan dengan semangka berbiji. Proses budidaya semangka tanpa biji sedikit lebih rumit dibanding dengan semangka berbiji. Dalam budidaya semangka tanpa biji diperlukan perlakuan yang khusus dalam penyemaian, penyerbukan dan juga pemupukan. Kemungkinan kegagalan akan terjadi jika proses tersebut tidak tepat dilakukan. Selain itu masa panen semangka non biji lebih lama dibandingkan dengan semangka berbiji, semangka berbiji dapat dipanen setelah berumur sekitar 55 - 60 hari setelah tanam, sedangkan semangka non biji dapat dipanen setelah berumur sekitar 65-70 hari setelah tanam.
Agroklimat
Semangka cocok di tanam di daerah yang beriklim kering dan panas, dengan mendapatkan sinar matahari penuh atau lama penyinaran minimal 7 jam sehari. Suhu suhu rata-rata yang dikehendaki 20oC – 30oC. Kelembaban udara yang rendah sangat cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman semangka. Dengan demikian sangat sesuai bila di tanam pada ketinggian 100 – 300 meter diatas permukaan laut. Curah hujan yang dikehendaki berkisar 40 – 50 mm/bulan. Pada musim kemarau tanaman semangka perlu mendapat pengairan yang cukup, jangan sampai kekurangan air. Untuk pertumbuhan yang baik, diperlukan keadaan tanah yang subur dan bertekstur lempung berpasir dengan pH tanah sekitar 6 – 6,7.
Jenis dan Variasi Produk
Varietas semangka yang sering di temui di Bali adalah varietas hibrida jenis Farmers Wonderful, Bali Flower dan Parifas Good Quatify. Pada umumnya buah semangka masih dipasarkan dalam bentuk buah segar atau diolah menjadi juice semangka.
Permasalahan Komoditas
Seperti komoditas hortikultura lainnya, buah semangka mudah sekali mengalami kerusakan apabila penanganan pasca panen kurang baik. Meskipun penanganan pasca panen ini tampak sederhana tetapi sangat berpengaruh terhadap mutu buah dan harga jualnya. Disamping itu untuk mendapatkan mutu yang baik, buah yang dipetik harus benar-benar memiliki derajat kematangan yang tepat.
Potensi Komoditas
Luas Areal dan Produksi
Luas panen semangka tahun 2018 di Kabupaten Badung adalah 115 hektar dengan total produksi sebesar 1.816 ton. Sehingga rata-rata produktivitas yang dicapai adalah 15,79 ton/hektar.
Sentra Produksi, Kalender Panen, dan Pemasaran
Tanaman semangka dapat ditemukan di semua wilayah Kabupaten/Kota di Bali, terutama di daerah dataran rendah. Pada tahun 2017 sentra produksi di Bali terdapat di Kota Denpasar, diikuti oleh Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Badung.
Tanaman semangka biasanya ditanam pada akhir musim kemarau (Mei/Juni) atau pada awal musim hujan (September/Oktober), namun pada penanaman awal musim hujan, akan banyak mengalami kegagalan.
Semangka tanpa biji baru bisa dipanen setelah berumur sekitar 65-70 hari setelah tanam (tergantung varietas). Dengan demikian panen buah semangka biasa terjadi pada bulan Juli/Agustus dan puncak panen terjadi sekitar bulan Agustus. Buah yang masak memiliki ciri-ciri kulit buah memudar dan sulur pada pangkal tangkai buah mengering.
Pemasaran buah semangka di Kabupaten Badung sebagian besar masih dipasarkan pada pasar lokal namun pada puncak panen semangka biasa dipasarkan hingga antar pulau.
Prospek Investasi
Kelayakan Usaha
Dari analisis rasio keuangan dan kelayakan usaha diperoleh hasil yang menguntungkan dan layak untuk diusahakan, yang ditunjukkan oleh Rasio profitabilitas, utamanya ROI (Return of Investment) sebesar 133,33% serta kriteria kelayakan, yakni B/C rasio (Benefit Cost Ratio) positif sebesar 1,33.
Peluang Pasar
Selama ini kebutuhan buah semangka di pasar lokal tidak pernah bisa terpenuhi oleh petani, walaupun harganya cukup mahal. Keadaan ini merupakan peluang yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Prospek Investasi
Peluang investasi yang menarik adalah perluasan areal tanam, serta peningkatan produksi dan kualitasnya.

1 komentar:

  1. numpang promote ya min ^^
    Anda ingin mendapatkan penghasilan tambahan ?? Ayo Gabung dengan Situs RESMI POKER ONLINE TERPERCAYA di www.fanspoker.com
    Deposit dan Penarikan Dana Hanya 1 Menit (selama bank online) BANK BCA, Mandiri, BNI, BRI dan DANAMON Minimal Deposit & Withdraw 10 rb
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    BalasHapus